Kamis, 02 Mei 2013

Cinta ditolak, dukun bertindak',(ilmu pelet)




'Cinta ditolak, dukun bertindak', slogan tersebut hingga kini masih sering kita dengar. Entah hanya sekadar gurauan, tetapi tidak sedikit juga yang masih melakukannya.Demi menaklukkan sang pujaan hati, segala cara dilakukan, termasuk menggunakan bantuan dunia spiritual, pelet. Bahkan tak jarang bersekutu dengan setan pun terpaksa ditempuh.

Lalu apa itu pelet? Aslinya, kata pelet yang populer di Jawa tidak memiliki arti tertentu. Kata pelet sendiri ternyata diambil dari sebuah cerita legenda yang sangat populer era tahun 1970'an yaitu Sandiwara Radio Nini Pelet dari Gunung Ceremai. Jadi aslinya 'ilmu' ini tidak memiliki nama khusus sampai awal tahun 80'an.

Sementara di daerah lain, terdapat banyak istilah menyebut ilmu memikat lawan jenis ini, di antaranya: Daerah Sumatera Melayu disebut Pekasih. Ranah Minang disebut sebagai Pitunang. Tanah Batak disebut Dorma. Kalimantan Barat disebut Kundang. Kalimantan Timur disebut Pitunduk.

Namun kini istilah pelet merujuk pada sebuah 'ilmu' yang digunakan untuk memikat hati lawan jenis. Jenis pelet pun kini beraneka rupa dan mantra. Namun konon ilmu pelet yang paling ampuh untuk menaklukkan hati pasangan adalah pelet Jarang Goyang dan aji Semar Mesem. Saking kesohornya pelet ini, banyak dukun atau paranormal yang mengaku memiliki pelet ini.

Benarkah ilmu pelet itu ada?

"Pelet itu ada yang ilmu putih dan ada yang hitam. Itu tergantung dari cara memperoleh dan penggunaannya. Kalau dipakai untuk tujuan tidak baik, itu berarti ilmu hitam.," ujar Mbah Karso sesepuh desa di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Pelet jika digunakan untuk tujuan baik, yaitu dinikahi dengan jalan mengharap ridho sang khalik tentu baik. Namun ada juga pelet yang digunakan untuk balas dendam."Ada yang minta ilmu pelet karena untuk tujuan balas dendam, karena pernah ditolak, disakiti atau dihina, nah ini yang tidak baik. Pelet-pelet ini biasanya bersekutu dengan setan," terangnya.

Mbah Karso sendiri mengaku memiliki ilmu pelet, namun jarang dia ajarkan atau berikan kepada orang lain. Dia lebih suka menjadi konsultan dunia gaib atau spritual ."Pelet itu tanggung jawabnya besar, nek mboten ngati-ngati (kalau tidak hati-hati menggunakan) bisa bahaya. Nek cuma pengasih untuk kewibaan saya masih bisa beri," terangnya.

Bagaimana ilmu pelet bekerja dan benarkah hampir semua negara mempunyai ilmu pelet? Benarkah pelet itu manjur memikat hati sang pujaan hati?.

Hidup dengan pasangan yang diimpikan, tentu menjadi hal terindah semua orang. Maka tak heran, banyak orang berjuang keras untuk mewujudkannya. Bahkan tak sedikit yang mendatangi orang pintar untuk meminta bantuan, seperti memanfaatkan pelet.Secara bahasa, ilmu pelet tergolong dalam keluarga magis atau sihir. Paranormal ahli pelet Ki Bagus Santang mengatakan ilmu pelet merupakan suatu ilmu berkekuatan magis, yang mampu mempengaruhi alam bawah sadar seseorang secara metafisik.

"Di mana pada otak target akan terjadi suatu proses reaksi kimia yang kuat, menyebabkan target merasakan rasa cinta yang sangat mendalam, rindu, kangen, ingin selalu berjumpa bertemu dan selalu ingin bersama dengan si pemeletnya.Seperti tahapan menuntut ilmu pada umumnya, belajar pelet juga ada tahapan. Ki Bagus sendiri menceritakan bahwa dirinya menghabiskan enam tahun untuk menguasai ilmu santet murni.


Di Indonesia, tiap daerah memiliki ragam dan kekhasan ilmu pelet. Perbedaan tersebut hanya terdapat pada ritual semata. Dari sekian banyak jenis pelet daerah, yang terkenal saat ini ilmu pelet yang beredar di Jawa dan Madura.Banyak media yang yang digunakan untuk ritual pelet. Mulai dari foto sasaran pelet hingga bantuan kekuatan roh halus.

"Ada yang menggunakan media foto, nama dan tanggal lahir si korban, baju atau celana bekas si target bahkan yang paling ekstrem adalah ilmu pelet yang menggunakan kekuatan roh halus dan mahluk halus untuk mempengaruhi korbannya.

Pelet yang menggunakan unsur kekuatan roh halus, diyakini sebagai puncak dari media pelet. Kelebihannya, korban sulit diobati, hanya sang paranormal pengirimnya yang mampu mengobatinya.

Kata warga tentang ilmu pelet

 Siapa yang tak tahu tentang ilmu pelet? Sebagai masyarakat Indonesia pasti familiar dengan ilmu biasanya digunakan untuk memikat lawan jenis tersebut.Ilmu pelet sejak dulu selalu dikaitkan dengan hal-hal percintaan ataupun asmara. Ilmu ini digunakan untuk memikat lawan jenis dengan cara memaksa, biasanya dengan perantara dukun atau 'orang pintar' yang dipercaya menguasai ilmu ini.

"Ilmu pelet itu musyrik dan dilarang agama, itu kan sama saja dengan ilmu sihir dan kita jadi nggak percaya sama Tuhan,"sebagiyan orang mengagap begitu tetapi ada juga sebagai umat yang beragama ada baiknya masyarakat meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang dilarang oleh agama.selain itu ada juga yang berangapan bahawa"Kalau batin kita sudah kuat pasti nantinya kita akan terhindar dari ilmu-ilmu yang menyesatkan seperti pelet. Masyarakat seperti kita sudah harus realistis dalam menyikapi masalah hidup, jangan semua-semuanya dikaitkan dengan ilmu sihir,".ada juga yang mengungkapkan bahwa ilmu pelet itu adalah tradisi dari masyarakat terdahulu yang bisa saja digunakan.

"Sah-sah saja kalau orang pakai ilmu pelet. Ilmu ini memang sudah ada sejak jaman dulu. Kita jangan lupa sama yang namanya hukum alam. Jadi siapa yang bisa dan pintar menggunakan ilmu pelet ya dia yang menang," . "Kalau masalah baik atau buruk ya tergantung orang yang pakai.

Urusan bisnis dan perkantoran pun bisa jadi sasaran ilmu pelet."Nggak cuma masalah cinta-cintaan saja loh, urusan bisnis juga pakai pelet kalau jaman sekarang, biar bisnisnya juga lancar, ya ilmu penglaris juga ada.

Percaya atau tidak percaya, nyatanya masyarakat kita masih banyak yang menggunakan ilmu pelet.

NU: Santet itu ada, mempercayainya bukan musyrik


Pencak Silat Pagar Nusa, salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama, merespons pembahasan masuknya santet ke dalam salah satu pasal di RUU KUHP yang saat ini tengah dibahas oleh DPR RI. Ditegaskan santet ada dan dikenal di agama Islam, serta mengakui keberadaannya bukan sebuah tindakan musyrik.
Ketua Pimpinan Pusat PS NU Pagar Nusa KH Abdussalam Sokhib, mengatakan sejarah keberadaan santet bahkan sudah dikenal sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Gus Salam, demikian Kiai Abdussalam disapa dalam kesehariannya menegaskan mengakui keberadaan santet bukanlah tindakan musyrik.
"Saat itu Nabi disihir oleh kaum Yahudi, hingga Allah SWT menurunkan ayat di surat An Nas dan Al Falaq, yang mana ayat itu menjadi obat bagi Rasulullah untuk menghilangkan sihir yang mengenainya," kata Gus Salam di Jakarta, .
Gus Salam menyesalkan adanya pernyataan dari MUI Jawa Tengah yang menyebut mengakui keberadaan santet adalah tindakan musyrik.
"Menyebut orang lain musyrik, kafir, dan lain sebagainya itu perlu kehati-hatian. Mengkafirkan seorang muslim yang sejatinya tidak kafir, bisa jadi kita sendiri yang bisa disebut kafir. Kalau santet itu ada dan diakui oleh agama, apakah percaya keberadaannya bisa dikatakan kafir?" urai Gus Salam.
Terkait rencana dimasukkannya santet ke dalam salah satu pasal di RUU KUHP, Gus Salam mengatakan hal tersebut bisa dilakukan. Layaknya ilmu kedokteran, santet ditegaskannya juga bisa dibuktikan. "Ini hanya masalah metode keilmuan saja. Santet bisa dipelajari, dan orang yang mempelajarinya bisa dijadikan saksi untuk sebuah kasus yang dibawa ke persidangan," ujarnya.
Dalam keterangannya Gus Salam juga mengutarakan alasan yang lebih penting dari dukungannya santet masuk ke dalam salah satu pasal di RUU KUHP. Yaitu tujuan pencegahan agar kejahatan santet tak lagi marak terjadi di tengah kehidupan masyarakat.
"Kalau ada ancaman pidananya, diharapkan orang akan berfikir ulang melakukan santet. Tapi saya juga ingin mengingatkan, dibutuhkan kehati-hatian dalam pembahasan masalah ini," tandas Gus Salam.
DPR RI saat ini tengah membahas RUU KUHP, yang salah satunya terdapat rencana santet masuk di dalamnya. Meski demikian terdapat pro dan kontra di tengah masyarakat, di mana penolakan muncul salah satunya karena santet dianggap tidak bisa dibuktikan.

Dari beragai sumber media,,,,,by.RIO PRANATA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar